Jakarta adalah ibu kota Indonesia, berbagai suku dan ras ada di dalamnya dan dengan segala perbedaan inilah yang mengakibatkan medan magnet yang sangat kuat bagi kaum penjuru tanah air untuk berbondong-bondong. Tercatat di BPS Provinsi DKI Jakarta saja pada bulan Maret 2012 jumlah wisman di jakarta telah mencapai angka 172.126 pengunjung.
Betapa tidak, hampir semua pusat kepengurusan pemerintah dan kantor-kantor besar pusat berada di atas tanah Jakarta. Gedung DPR, Istana Negara, kantor-kantor kementerian, kantor-kantor pertahanan Nasional, dan kantor-kantor pusat perusahaan BUMN maupun BUMS berada di atas tanah kota Jakarta.
Selain Jakarta memiliki daya tarik yang luar biasa namun polemik Jakarta dan berbagai persoalan seakan tak kunjung berakhir dan justru malah makin porak poranda. Banjir,kemacetan, dan lain sebagainya menjadi momok yang sangat luar biasa. Dari tahun ketahun persoalan semacam ini cenderung tak bisa lekas diselesaikan oleh para pemimpin Jakarta.
Hal ini yang sekarang menjadi gelitikan-gelitikan rakyat atas apa yang para calon pemimpin Jakarta gembor-gemborkan, janji-janji manis yang menjadi nyanyian merdu menjelang tidur telah ramai diberbagai media baik itu media elektronik, media cetak bahkan hampir diseluruh pinggir dan atas jalan terpampan wajah para cagub dan calon wagub yang saling bertempur memperebutkan kursi panas sebagai orang nomor satu di Jakarta ini.
Janji-janji klasik seperti akan segera membereskan persoalan yang sedang menjadi masalah rakyat seperti halnya kemacetan, pengurangan kemiskinan, pengembangan transportasi umum, mengatasi banjir, dan bahkan yang GRATIS sekolah 12 tahun.
Entah siapa pemimpin Jakarta yang pertama kali menyatakan seperti ini dan faktanya persoalan semacam ini memang tak ada yang mampu menyelesaikannya. Banjir masih terus-terusan terjadi, kemacetan semakin para, sarana dan prasarana transportasi publik makin menakutkan, pendidikan generasi bangsa tak merata dan bahkan seperti tebang pilih namun ujian kelulusan sebagai tanda kelayakan sebagai lulusan disama ratakan.
Inilah tantangan besar bagi calon gubernur dan wakil gubernur DKI jakarta yang sedang menjual muka dan janji manis untuk memperebutkan jabatan tertinggi di lingkup DKI Jakarta dalam ajang Pemilu DKI Jakarta 2012 ini nanti pada 11 Juli 2012. Mampukan mereka benar-benar bekerja untuk rakyat ataukah hanya bekerja untuk perutnya sendiri. Kita tunggu saja nanti.
Gambar diambil dari http://stat.ks.kidsklik.com
Post a Comment
Mohon tinggalkan komentar anda di sini!
Mohon jangan lakukan spamming!
Terima kasih atas kerja samanya!