NO IMAGE AVAILABLE

Feb 12, 2012

Pengaruh Teman di Dalam Mobil Picu Kecelakaan

0 komentar
Tekanan atau pengaruh teman sebaya berpengaruh besar terhadap kecelakaan yang melibatkan remaja. Dari sebuah studi di AS, merokok, minum-minuman keras serta bersenda gurau di dalam mobil bersama rekan satu geng menjadi menjadi faktor pemicu kecelakaan saat berkendara.

Menurut dua penelitian dari Rumah Sakit Anak Philadelphia dan State Farm Amerika Serikat (AS), pengaruh atau ajakan teman seusia memicu kecelakaan mobil ketika seorang remaja berada di belakang kemudi.
"Ajakan kalimat ayo dan sebagainya dari penumpang remaja, memberikan semacam kesimpulan tekanan bagi pengemudi untuk bertindak membahayakan. Studi ini seperti mengingatkan potensi bahaya bagi pengemudi remaja," sebut penelitian itu.

"Studi ini membantu kita memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi remaja ketika ia berkendara bersama teman-temannya sebagai penumpang, yang dapat mengakibatkan tabrakan, atau mempromosikan perilaku mengemudi yang berisiko, seperti ngebut, memepet kendaraan lain (mengajak balapan) atau menyalip pengendara lain secara zig-zag," ungkap Allison Curry, peneliti yang menulis laporan tersebut.

"Mengetahui hal ini, kita dapat mengembangkan program yang bekerja secara erat dengan pihak lembaga hukum yang berwenang memberi lisensi kelulusan mengemudi, dan membatasi jumlah penumpang remaja pada tahun pertama mereka mengendarai mobil," tambah Curry.

Pada studi pertama, peneliti menemukan bahwa pengemudi remaja dan rekan-rekannya yang ikut di dalam mobil menganggap apa yang dilakukannya adalah untuk mencari semacam sensasi bersama-sama, yang sangat mungkin meningkatkan insiden maut di jalan.

Studi kedua melihat remaja yang terlibat dalam kecelakaan serius, mengajak rekan penumpang terlalu banyak, sehingga mengganggu konsentrasi sesaat sebelum terjadi kecelakaan.
Dalam melihat pengaruh tekanan teman sebaya terhadap remaja pria dan wanita, pengemudi laki-laki enam kali lebih banyak menerima pengaruh negatif, agar terlihat hebat di mata para sahabatnya. Inilah yang mendorong remaja pria bertindak lebih agresif ketika mengemudi.

Remaja putri, di sisi lain, hampir tidak ditemukan perilaku agresif sebelum kecelakaan, baik bersama atau tanpa penumpang lain di dalam mobil. Nampaknya, kini para orang tua harus lebih berhati-hati dan waspada membebaskan atau memberikan kunci mobil kepada putra-putrinya yang baru bisa nyetir.

Sumber dari : Yahoo. Id

Post a Comment


Mohon tinggalkan komentar anda di sini!
Mohon jangan lakukan spamming!
Terima kasih atas kerja samanya!