Menurut FPI (Front Pembela Islam) menilai penyanyi tersebut membawa aliran setan, serta busana dan aksi panggung yang kerap ditampilkan Lady GaGa dinilai terlalu seksi.
Namun kini malah timbul pertanyaan besar, jika dilihat dari ranah pandangan masyarakat yang kontra dengan Lady Gaga, namun apa bedanya dengan dangdut koplo. Dangdut modern yang dimainkan satu grup musik atau Orkes Melayu (OM), dengan biduanitanya yang kadang memiliki goyangan yang sensual dan erotis itu dan bahkan kalau dari segi pakaiannya pun bisa dilihat sendiri begitu terbukanya dan terkesan sangat sensual.
Menurut berita yang ditampilkan oleh Yahoo Indonesia, ada beberapa yang perlu kita ketahui tentang kontroversial sang biduanita mancanegara ini dengan biduanita Indonesia dari segi penyanyi koplo. Berikut adalah beberapa pertimbangan pandangan sejauh manakah antar keduanya ini ?
1. Aksi Panggung
Aksi panggung berupa penampilan live baik dengan koreografi, goyangan atau atraksi lain di atas panggung. Lady GaGa biasa mempersiapkan konsep yang bakal ia hadirkan di atas panggung, tampil atraktif di hadapan ribuan penonton dengan koreografi yang sudah tertata.
Sementara biduan dangdut koplo rata-rata memiliki kemampuan bergoyang yang menjadi ciri khas mereka. Proses improvisasi di atas panggung adalah faktor penunjang kesuksesan show mereka. Biduan juga punya pilihan untuk tampil seksi atau sekedar bergoyang biasa.
2. Kostum
Standar norma yang berbeda antara Indonesia dan Amerika memang menghadirkan gap tersendiri. Lady GaGa kerap tampil live dengan baju eksentrik, terbuka, atau bermodel bikini. Kostum tersebut masih bisa diterima oleh masyarakat Amerika, namun tampaknya bakal dipermasalahkan di Indonesia.
Untuk standar kostum, meski biduan dangdut koplo yang seksi kerap tampil dengan goyangan hot dan kostum mini, standar mereka masih bisa sejalan dengan masyarakat.
3. Interaksi Dengan Penonton: Tradisi Saweran
Terdapat perbedaan mendasar mengenai interaksi antara sang bintang dengan penonton. Dalam konser Lady GaGa, interaksi terjalin lewat komunikasi verbal, dan jarang ada penonton yang berada di atas panggung kala sang musisi tengah menggeber aksinya. Sementara itu, penonton dan biduan dangdut koplo jauh lebih intim.
Apalagi bila ada tradisi saweran, penonton seolah berlomba-lomba berdiri di atas panggung bersama sang biduan, menaburkan uang dan kadang menyelipkannya ke bagian tubuh sang penyanyi, dan biduan dangdut koplo biasanya bergoyang semakin panas kala uang mengalir.
Jika kita lihat dari beberapa sisi tersebut, apakah wajar jika konser Lady GaGa diprotes dengan alasan seksi, sementara ada tontonan yang jauh lebih seronok mengakar di masyarakat? Atau jika memang sepatutnya Lady GaGa tidak diperkenankan untuk konser di Indonesia, lalu apakah ada aksi dari ormas Islam tersebut untuk menanggulangi konser dangdut koplo?
WEhhhhh..lebih heboh indonesia dongss hahha .. :D
ReplyDeletelanjutkann
Iya mas bro. Lagi hangat2nya nih. Hehehe
Delete